METROSULBAR-//Dari meja redaksi Metrosulbar Mamuju Sulawesi Barat, Saya Laode Muhadi, Pengelolah Media Online Metrosulbar Grup Dan Media Cetak Dibawa Naungan (PT Metropolitan Intermedia Sulbar ), Ingin Membagi Pengalaman Selama Saya Sebagai Jurnalis atau Wartawan.
Pengalaman ini akan Saya bagikan Kepada Seluruh anggota Metrosulbar dimana Saja berada.
Terhitung sejak Tahun 1998 Sampai Tahun 2021 sampai Sekarang ini, Saya Masih aktif Sebagai Penulis baik Media Cetak maupun Media Online dan sebagai Perwakilan Utama Majalah kriminal Majala Fakta Disulbar ,tentunya diera Digital Sekarang ini.
Saya Mulai Menulis Tahun 1998,disalah satu Tabloid Dikota Daeng Makassar yakni: Tabloid Kontak,Kemudian Pindah Ke Surat Kabar Umum Perintis Nusantara.
Selanjutnya Saya Pindah Ke media Grup Indonesia Post ,Kemudia pindah lagi ke Media Terbitan Surabaya Jawa Timur yakni: Majalah Fakta,Kemudian Pindah Lagi Salah Satu Media Besar Dikota Makassar Yakni,Harian Ujung Pandang Esprex Fajar Grup,Kemudian Aku Pindah Lagi Ke Harian Rakyat Sulbar ,Saya diPercayaa Sebagai Wakil Direktur bidang Pengembangan dan Bisnis, Pada Harian Rakyat Sulbar adalah Salah Perusahaan yang di Miliki Haji Subhan Alwi Pemilik Graha pena Makassar Grup Fajar ,Kemudian Terakhir adalah saya mendirikan Harian Online Metrosulbar dan Media Cetak Metropolitan Sulbar dibawa kendali Manajemen “PT METROPOLITAN INTERMEDIA SULBAR” Sampai Sekarang.
Pada tahun 1999 Terbit lah Undang-Undang No 40 tentang Pers.
Maka Pada Waktu itu dengan adanya Undang-Undang Nomor=40/1999,Tentang Kebebasan Pers, se-iring dengan Perkembangan dunia Penerbitan yang begitu Maju dan Berkembang DiSulawesi Barat Sebagai provinsi yang ke-33 dan termuda Di Indonesia.
Maka pada tahun 2017 saya Mencoba Menerbitkan Media yang Dinamai Media Online Metrosulbar dan Media Cetak Metropolitan Sulbar sampai Sekarang.
Sabagai Guru Saya Bapak Burhanuddin Amin (Almahrum) Pembina dan Penanggung Jawab Media Group Indonesia Post “yang berkedudukan di Jalan Tidung Kota Makassar Sulawesi Selatan ,yang Selama itu saya bekerja sebagai Jurnalis, membina Saya Selaku Wartawan Pemula Pada tahun 1998 sampai Tahun 2005 yang tak bisa melupakannya jasa-jasa beliu maka dari meja redaksi selaku manusia biasa yang tidak luput dari kehilafan selama ini,Sebelumnya Saya haturkan permohonan maaf dari lubuk hati Saya, yang sedalam-dalamnya semoga ilmu jurnalis yang diberikan selama ini dapat bermanfaat bagi generasi pelanjut bagi bangsa dan negara dunia Sampai Akhirat Kelak.
Menjadi Pekerja Jurnalis adalah Impian Untuk memperoleh segudang Ilmu . Dikala itu seseorang Memandang saya pekerjaanku minim Resiko. Mungkin melihat Aktifitasku saat itu,hanya sibuk Ketemu politisi, pejabat, dan Pengusaha dan bisa menyimpan nomor-nomor kontak yang penting mendapatkan informasi.
Bahkan,kadang makan semeja dengan orang penting,semua tak terlewatkan demi mendapatkan Informasi untuk disiarkan ke media-media.
Seluruh pengalaman di atas yang saya utarakan tak seindah apa yang saya bayangkan .
Jujur saya katakan, menjadi seorang jurnalis tidak semudah membalik telapak tangan.
Bila pun akhirnya dipilih, kita harus siap ,menghadapi gelombang Kehidupan apa lagi era persaingan media dan era digital sekarang ini.
Dan seharusnya dipersiapkan sebelumnya demi anak dan generasi pelanjut,begitulah apa yang dirasakan sekarang harus maju sesuaikan dengan Perkembangan bangsa saat ini.
Dulu nyaris tak ada waktu senggang untukku bersantai-santai . Hari-hariku selalu bercumbu dengan berita, Deadline, dan kadang harus berurusan dan terjun langsung dilapangan,waktu berkumpul dengan anak istri-pun terbatas,demi mengejar informasi untuk bahan berita demi kepentingan publick.
Pada akhirnya pengalaman ini merupakan suatu gambaran dan pengalaman yang sudah dilalui dimasa lalu.
Penulis=Laode M/ Redaksi.