Metrosulbar.com – Jakarta – Ketua Dewan Penasehat Perkumpulan Wartawan Online Indepeden Nusantara ( PWOIN) Laksamana (Purn.) Tedjo dalam pembekalannya di Pembukaan Munas IV IPJI (Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia), Sabtu, (27/10/2018) di Grand Cempaka Hotel, Jakarta Pusat, meminta insan pers harus bekerja secara jujur dan profesional.
“Perkembangan teknologi begitu cepat maka Penulis dan jurnalis harus bisa mengikuti dinamika sekarang, ” demikian Laksamana Tedjo yang juga mantan Menkopolkam di era Jokowi ini.
Tedjo mengingatkan di Tahun Politik Penulis dan jurnalis harus bisa independen.
“Independensi itu membuat profesi jurnalis dalam sudut pandang perkembangan politik,” ujar Tedjo dengan semangat.
Tapi Tedjo dalam memperjuangkan profesi ini juga menghadapi tantangan yang berat seperti pembunuhan terhadap wartawan seperti Muhammad Yufuf. Selain itu juga di daerah masih banyak kriminalisasi terhadap pers.
Tedjo mengakui, memang masih lemah standarisasi profesi jurnalis dan penulis.
“Saya berharap IPJI dan PWOIN bisa menciptakan program peningkatan standarisasi jurnalis ini, ” ujar Tedjo.
Dalam membangun kebersamaan Tedjo perlu meningkatkan persatuan dan kesatuan jurnalis dan penulis. Saya berharap di organisasi dibangun program persaudaraan seperti Kegiatan Press Broherhood.
Laksamana Tedjo mengingatkan profesi jurnalis dan penulis bisa menghalau berita hoax .
“Banyak wartawan korban hoax termasuk saya korban berita hoax sehingga lengser dari menkopolkam. Dan berita hoax itu menyakitkan, ” ungkap mantan Kasal ini dengan merendah. Munas yang dihadiri oleh sekitar 300 peserta dari seluruh Indonesia berlangsung hingga 29 Oktober 2018.(fri)