Selain itu, kepolisian juga melakukan program keselamatan dengan anggaran Rp 360 miliar berbentuk seperti kartu pra kerja yang mengombinasikan bansos dan pelatihan.
Program itu menarget 197.000 dan berhak menerima dana Bansos= yang mengalami dampak Covid-19 atau wabah virus corona , diberikan perbulan Rp.600 Ribu Perbulan selama 3 (tiga bulan)baik pengemudi taksi, supir bus atau truk dan kenek,dan Karyawan yang dirumahkan akan diberikan insentif 600 ribu per bulan selama 3 bulan.
“Pemerintah terus berusaha menyisir anggaran yang ada untuk menambah bantuan sosial dan memperluas lapangan kerja,” terang Jokowi.
Keduanya menjadi penting untuk menjaga daya beli masyarakat. Sehingga dampak Covid-19 tidak akan membuat kondisi ekonomi semakin tertekan.
Selain bantuan langsung tersebut sebelumnya pemerintah juga telah memiliki program sosial yang diperluas.
Antara lain Program Keluarga Harapan (PKH) yang diperluas menjadi 10 juta keluarga penerima manfaat dengan anggaran Rp 37,4 triliun, kartu sembako sebanyak 20 juta penerima dengan anggaran Rp 43,6 triliun, serta 5,6 juta penerima kartu pra kerja dengan anggaran Rp 20 triliun.
Selain itu, ada pula pengurangan beban masyarakat dalam tagihan listrik. Terdapat pembebasan tarif listrik untuk 24 juta pelanggan 450 VA dan potongan 50% untuk 7 juta pelanggan 900 VA bersubsidi.
Diluar Jabokdetabek,pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp.16,2 triliun .Anggaran Tersebut disiapkan untuk bantuan langsung tunai sebesar Rp.600 ribu /bulannya selama 3 bulan untuk 9 juta keluarga diluar Jabodetabek yang belum menerima bantuan lainnya.Bantuan sosial diberikan bagi seluruh lapisan masyarakat dari masyarakat yang kena Dampak dari pandemi Covid-19 yang dirasakan oleh masyarakat luas baik itu pengusaha,pegawai,pekerja pabrik,sopir taksi,sopir bus,supir truk,karnek, pengemudi ojek,petugas parkir,pedagang kecil ,pelaku usaha mikro dan masih banyak lagi,,Ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan Pers pekan lalu.,di kutip dari kontan .co.id Jakarta.(*)