METROSULBAR.COM.(MAMUJU)-Penghujung tahun 2018 yakni 31 desember,  adalah  moment yang paling banyak dirayakan berbagai kalangan diseluruh dunia untuk menyambut pergantian tahun. Dimana moment tersebut  pada umumnya dikalangan remaja masa kini, mayoritas merayakan pergantian tahun  diberbagai tempat, serta berbagai konsep acara. Tetapi terkhusus untuk Kabupaten Mamuju, akan menghias pergantian tahun 2018 dengan konsep islami.Hal tersebut secara tegas disampaikan oleh Bupati Mamuju H.Habsi Wahid, melalui pidato pada saat menghadiri acara Maulid di Kecamatan Kalukku, Sabtu, 24 November 2018.

Sehubungan hal itu, yang juga bertepan dengan Maulid  Nabi Muhammad SAW, H.Habsi Wahid menjelaskan bahwa, dipenghujung tahun 2018 ini kita akan mendesain pergantian tahun dengan konsep islami, dan sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu aka n ada beberapa rangkaian kegiatan yang akan diselenggerakan oleh Pemerintah Kab.Mamuju, diantaranya  Khatam Al-Quran yang akan dihadiri kurang lebih 5000 orang, dimana hal tersebut adalah merupakan program Pemerintah Mamuju dalam pemberantasan buta aksara Al-Quran. Tidak hanya itu ia juga menghimbau kepada semua masyarakat, terkhusus untuk masyarakat Mamuju kiranya hadir untuk melakukan Dzikir Akbar bersama, yang akan dipusatkan di Pantai Anjungan Manakarra.

Masih terkait rangkaian kegiatan dipenghujung tahun 2018, bahwa konsep islami tersebut  PEMKAB Mamuju akan mengundang  salah satu Syek dari Arab Saudi, yang merupakan  putra daerah Mamuju sendiri, guna untuk memandu zhikir tersebut. Dengan berbagai rangkaian kegiatan yang akan diselenggarakan, ia juga menambahkan sebagai pelengkap hiburan bahwa ia akan menghadirkan grup-grup gambus lokal, serta grup gambus yang ada di salah satu luar kota Mamuju sebagai hiburan rakyat.tambah H.Habsi Wahid

     Sebagai penutup dari penjelasan Bupati Mamuju, bahwa konsep tersebut menjelaskan tentang bagaimana kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan YME.

“pergantian tahun 2018 ini, kita akan desain dengan konsep islami, dengan menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan, tentunya walau berbeda agama kiranya kita untuk hadir bersama-sama nantinya. Dan  pada intinya bahwa dengan kejadian yang ada di Palu dan Mamasa, bagaimana kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan YME, pada pergantian tahun baru” (01)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini