Metrosulbar.com — Jakarta — Indigo fenomenal Roy Kiyoshi tampil di layar lebar dengan produksi terbaru Multivision Plus (MVP) Pictures, Roy Kiyoshi The Untold Story. Film ini di sutradarai oleh sineas horor Indonesia, Jose Purnomo. Film ini bisa disaksikan di Bioskop kesayangan anda pada (21/03/2019) mendatang.
Dibintangi langsung oleh Ryo Kiyoshi didampingi Angel Karamoy, film ini menyajikan dimensi horor baru dengan mengedepankan fenomena spiritual berdasarkan kasus yang pernah dihadapi sang indigo dan belum pernah dipublikasikan hingga kini.
“Film ini benar- benar terinspirasi kisah nyata. Film ini menceritakan konflik spiritual dari sudut pandang berbeda dan tak hanya monoton suatu cerita,” ujar Roy Kiyoshi saat konferensi pers dan nobar di Jakarta Epiwalk XXI, Kamis Malam, (14/03/2019).
Menurut sang Indigo, keberadaan Jose Purnomo sebagai sutradara membuat film ini layak ditonton.” Apalagi film ini disutradarai oleh seorang sutradara yang terkenal dengan karya magis film horor di Indonesia,” imbuhnya.
Film ini menceritakan Roy Kiyoshi yang baru saja menyelesaikan kasus dan berhasil menyelamatkan nyawa seorang anak dari ancaman makhluk halus dan jahat. Namun setibanya di rumah, dia dikejutkan dengan adiknya Rani yang melakukan ritual pemanggilan roh jahat, Banaspati. Nahas Rani tak menyadari jika yang dilakukannya membuat dirinya di culik ileh Banaspati. Merasa gagal menyelamatkan adiknya. Roy terjebak dengan kebiasaan buruk mengkonsumsi berbagai minuman keras dan larut dengan keputusasaan. Hingga hadirnya sosok Sheila (Angel Karamoy) seorang aktifis LSM yang menyelidiki beberapa anak- anak yang hilang setiap tahun serta menyelidiki seorang aktifis LSM yang tewas bunuh diri. Karena kemampuan Sheila yang meyakinkan Roy yang punya kemampuan mengusir makhluk halus, akhirnya Banaspati dapat dikalahkan dan Roy pun bisa bertemu kembali dengan adiknya.
Official Thrailer film ‘Roy Kiyoshi The Untold Story dapat di akses melalui akun resmi You Tube MVP Pictures ID.
(fri)
[15:49, 3/16/2019] Rizal Bekasi Moi: Asslkm…mhm berita ini diterima…🙏
[15:51, 3/16/2019] Rizal Bekasi Moi: Ancam Mengancam Bukan Budaya Politik Indonesia
Metrosulbar.com — Jakarta — Presiden Majelis Dzikir RI 1 Bib Salim Jindan Baharun menyayangkan sikap Amien Rais yang mengancam akan menggerakkan rakyat (people power) apabila Prabowo-Sandi kalah di Pilpres 2019. Bahkan dia menilai hal tersebut bak tindakan premanisme dan dia menilai mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut terkesan hendak melawan takdir dengan memaksakan kehendaknya.
“Jika dipandang dengan kacamata kami, ini suatu gaya yang mirip gaya premanisme. Kenapa bisa dikatakan gaya premanisme? karena seolah-olah apa yang tidak tercapai atau tidak mengikuti maunya maka melakukan hal itu,” kata Bib Salim, dalam acara diskusi publik yang diselenggarakan oleh Gema Muslim Indonesia (GMI) bertema ‘Semakin Sumuk, Pemilu 2019 Bukan Perang Badar’ di Omah Kopi kompleks Gedung Joeang 45 Menteng, Jakarta Pusat, Jumat Siang, (15/03/2019).
Dalam diskusi itu hadir pula Pangeran Kanjeng Norman Ketua Forum Silaturahim Keraton Nusantara, Jerry Massie Pengamat Politik dari Indonesia Public Institute (IPI), Wempy pengamat Politik dan dIskusi dihadiri oleh sekitar seratusan peserta yang memenuhi ruangan.
Sementara itu, Ketua Gema Muslim Indonesia (GMI) Abdullah Kelrey menyayangkan apa yang disampaikan oleh Amien Rais beberapa waktu lalu tersebut. Pasalnya, itu berpotensi merusak tatanan bermasyarakat. Seharusnya apabila Amien Rais ingin dipandang sebagai tokoh bangsa maka tindak tanduknya, harus terlepas dari sentimen negatif.
Dikesempatan yang sama, pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Jerry Massie menyatakan ancam mengancam sejatinya bukan gaya berpolitik bangsa Indonesia. Pasalnya rakyat Indonesia sangat menjunjung tinggi peradaban. Untuk itu dia berharap tidak ada yang menghalalkan segala cara guna memuluskan kepentingan elektoral.
“Ancam mengancam itu sudah banyak terjadi. Hari ini kita harus berfikir yang etis, untuk bangsa Indonesia. Tokoh yang ada seperti Agus Salim misalnya justru mereka ingin membangun. Jangan semua agama kita pakai untuk kepentingan elektoral,” sebut Jerry.
Pada keterangan terakhirnya Bib Salim mengatakan ; “Ini seolah-olah kita diminta untuk mengikuti kemauan mereka, kalo Prabowo Sandi kalah mari kita perang, waduh ini kan nggak baik buat pendidikan politik anak bangsa.” pungkas Bib Salim. (fri)