Metrosulbar.com – Jakarta -Tudingan Dr. Socrates S. Yoman, Presiden Persekutuan Gereja – gereja Baptis Papua yang mengatakan dalam tulisannya yang dimuat media online wekonews.com dengan judul bahaya lahirnya embrio milisi sebagai ancaman serius melanesia ( Eurico Guteres di Timor Timur dan Hendrik Yance Udam di West Papua ), ditanggapi dingin oleh tokoh nasional asal papua Hendrik Yance Udam selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta NKRI ditemui Reporter di Sekretariat Pusat Gedung 18 Office Park lt. 6 Coop Indonesia Foundation jln. TB Simatupang Jakarta Selatan, Minggu sore, (07/10/2018).
HYU sapaan akrab dari Hendrik Yance Udam mengatakan bahwa, NKRI adalah salah satu negara demokrasi terbesar di dunia dan setiap warga NKRI berhak melakukan ekspresi-ekspresi sosial dan politik di wilayah hukum NKRI termasuk bapa Pdt. Dr. Socrates S. Yoman Presiden Persekutuan Gereja – gereja Baptis Papua.
“Saya sudah baca tulisannya, sangat provokatif dan dapat memicu konflik sesama anak papua yang cinta akan kedamaian dan mencintai NKRI di tanah papua, dan tulisan tersebut mengandung unsur ujaran kebencian, radikalisme serta intoleran dan bisa di kenakan pasal pidana.” tutur Hendrik.
“Tulisan tersebut adalah fitnah politik yang turut mencemarkan nama baik saya sebagai ketua umum organisasi tingkat nasional sebab organisasi ini bukan hanya berada di tingkat provinsi papua saja tapi berada dari sabang sampai merauke, dari miangas sampai rote,” tegas HYU.
Lebih lanjut HYU menjelaskan bahwa lahirnya organisasi gerakan rakyat cinta NKRI ini murni inisiatif kami generasi muda indonesia yang merasa terpanggil untuk mengabdi bagi bangsa dan negara, kami bukan dibentuk oleh partai politik atau TNI dan Polri tetapi murni kami lahir dari rakyat, untuk rakyat dan berjuang bersama rakyat , untuk itu kami berharap agar semua kelompok anak bangsa yang berada di wilayah hukum NKRI dari sabang sampai merauke untuk jangan salah menilai gerakan rakyat cinta NKRI dengan pikiran pikiran negatif yang dapat memprovokasi rakyat, sebab kami adalah organisasi kemasyarakatan non partisan yang bersifat independen yang bertujuan menjaga dan merawat NKRI dari sabang sampai merauke, menggalang persatuan dan kesatuan anak bangsa dalam menjaga kedaulatan NKRI dari perpecahan serta gangguan dan ancaman dalam negeri dan luar negeri yang merongrong NKRI serta sebagai alat perjuangan anak bangsa untuk melawan radikalisme, ujaran kebencian, intoleran, terorisme, serta semagat disintegrasi bangsa di NKRI dan berita hoax , dan juga sebagai perekat anak bangsa dari sabang sampai merauke , sebagai mitra strategis pemerintah, TNI/POLRI sebagai kesatuan integral yang tidak bisa dipisahkan ,’’ tegas HYU.
Ditambahkan oleh HYU bahwa “Visi dan misi utama Gercin NKRI yang tercantum dalam AD/ART adalah mengawal dan mensosialisasikan empat pilar kebangsaan yaitu NKRI yang adalah merupakan bentuk final negara kita, Pancasila yang merupakan ideologi negara kita, Bhineka Tunggal Ika yang merupakan semboyan negara kita, dan UUD 1945 yang merupakan dasar negara kita, untuk itu saya mengajak semua komponen yang ada di NKRI untuk bersama-sama menciptakan papua sebagai tanah yang damai dan bersama- sama membangun Papua yang mandiri dan sejahtera dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkas HYU. (fri)