Metrosulbar.com – Jakarta – Dalam suasana yang santai dan penuh keakraban, Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan pencerahan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas I Jakarta Pusat (Rutan Salemba) dalam acara “Tabligh : Generasi Bangsa yang Qur’ani Menuju Pribadi Sukses Berkarakter”, Sabtu (13/10/2018). Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), Sri Puguh Budi Utami, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Bambang Sumardiono, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, sesepuh Pemasyarakatan dan sejumlah pejabat lainnya serta diikuti oleh 600 WBP Rutan Salemba.
Dalam sambutannya, Dirjen PAS mengajak seluruh jamaah untuk bersyukur kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang diberikan-Nya.
“Dibelahan bumi yang lain masih di Republik Indonesia ini, banyak saudara-saudara kita yang saat ini berada di pengungsian. Gempa susul menyusul dirasakan oleh mereka. Untuk kita semua, nikmat apa lagi yang kita dustakan” ujar Utami.
Selain itu, Utami juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada UAS yang bersedia untuk hadir dan membagikan ilmu dan pengalamannya kepada para jamaah.
“Kesempatan untuk bertemu dengan beliau (UAS – red) itu sangat langka. Yuk sama-sama kita dengarkan dengan baik, kita resapi dan sama-sama implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mudah-mudahan majelis ilmu ini senantiasa dalam rahmat Allah Swt,” harap Utami.
Seusai sambutan Dirjen PAS, acara dilanjutkan dengan tausyiah oleh UAS. Dengan gayanya yang santai dan humoris, UAS mengajak jamaah untuk saling menghargai satu sama lain tanpa membeda-bedakan suku, bangsa dan agama.
“Apapun bangsamu, apapun sukumu, engkau adalah manusia tidak ada yang lebih mulia dihadapan Allah. Antara suku-suku yang bermacam-ragam ini. Siapa yang paling mulia ? Menurut Al Qur’an adalah mereka yang paling takwa kepada Allah Swt.,” tutur UAS.
Selain itu, dalam tausyiahnya UAS juga mengajak seluruh jamaah untuk introspeksi diri, bertaubat dan memohon ampun kepada Allah Swt.
“Jadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup. Al Qur’an tidak boleh dipegang oleh tangan yang kotor. Allah tidak mengampunkan dosa syirik tapi dosa yang lain diampuni oleh Allah Swt. Caranya, dengan mandi taubat karena Allah Swt. Mandi kemudian setelah bersih sholat sunnah taubat. Jika tidak bisa niat, ucapkan dalam hati saja “saya niat sholat taubat karena Allah ”. Dosanya tidak usah disebut,” ujar UAS.
Tidak ketinggalan, dalam kesempatan tersebut UAS juga berkesempatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan WBP mengenai ilmu Fiqih dalam Islam dan kegiatan sehari-hari. Di akhir tausyiahnya, UAS bersama dengan seluruh jamaah turut mendoakan para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
“Mudah mudahan saudara kita diberi keselamatan dan setelah tausyiah ini kita kembali ke jalan Allah Swt,”
Pasca memberikan tausyiah, UAS mendapatkan hadiah berupa lukisan hasil karya WBP Rutan Salemba. Lukisan yang bergambar pemandangan alam tersebut diberikan secara langsung kepada UAS oleh Dirjen PAS, Sri Puguh Budi Utami. (fri)