Ancam Mengancam Bukan Budaya Politik Indonesia

0
1184

Metrosulbar.com — Jakarta — Presiden Majelis Dzikir RI 1 Bib Salim Jindan Baharun menyayangkan sikap Amien Rais yang mengancam akan menggerakkan rakyat (people power) apabila Prabowo-Sandi kalah di Pilpres 2019. Bahkan dia menilai hal tersebut bak tindakan premanisme dan dia menilai mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut terkesan hendak melawan takdir dengan memaksakan kehendaknya.

“Jika dipandang dengan kacamata kami, ini suatu gaya yang mirip gaya premanisme. Kenapa bisa dikatakan gaya premanisme? karena seolah-olah apa yang tidak tercapai atau tidak mengikuti maunya maka melakukan hal itu,” kata Bib Salim, dalam acara diskusi publik yang diselenggarakan oleh Gema Muslim Indonesia (GMI) bertema ‘Semakin Sumuk, Pemilu 2019 Bukan Perang Badar’ di Omah Kopi kompleks Gedung Joeang 45 Menteng, Jakarta Pusat, Jumat Siang, (15/03/2019).

Dalam diskusi itu hadir pula Pangeran Kanjeng Norman Ketua Forum Silaturahim Keraton Nusantara, Jerry Massie Pengamat Politik dari Indonesia Public Institute (IPI), Wempy pengamat Politik dan dIskusi dihadiri oleh sekitar seratusan peserta yang memenuhi ruangan.

Sementara itu, Ketua Gema Muslim Indonesia (GMI) Abdullah Kelrey menyayangkan apa yang disampaikan oleh Amien Rais beberapa waktu lalu tersebut. Pasalnya, itu berpotensi merusak tatanan bermasyarakat. Seharusnya apabila Amien Rais ingin dipandang sebagai tokoh bangsa maka tindak tanduknya, harus terlepas dari sentimen negatif.

Dikesempatan yang sama, pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Jerry Massie menyatakan ancam mengancam sejatinya bukan gaya berpolitik bangsa Indonesia. Pasalnya rakyat Indonesia sangat menjunjung tinggi peradaban. Untuk itu dia berharap tidak ada yang menghalalkan segala cara guna memuluskan kepentingan elektoral.

“Ancam mengancam itu sudah banyak terjadi. Hari ini kita harus berfikir yang etis, untuk bangsa Indonesia. Tokoh yang ada seperti Agus Salim misalnya justru mereka ingin membangun. Jangan semua agama kita pakai untuk kepentingan elektoral,” sebut Jerry.

Pada keterangan terakhirnya Bib Salim mengatakan ; “Ini seolah-olah kita diminta untuk mengikuti kemauan mereka, kalo Prabowo Sandi kalah mari kita perang, waduh ini kan nggak baik buat pendidikan politik anak bangsa.” pungkas Bib Salim. (fri)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini