85 Orang Mahasiswa Papua Barat Dilatih Bela Negara

0
1060

METROSULBAR.COM (Manokwari). kasuari18-tniad.mil.id – “Dengan pelatihan Bela Negara ini, diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air para mahasiswa, sehingga nantinya dapat menjadi generasi yang mampu menjaga kedaulatan NKRI.”

Demikian dikatakan Panglima Kodam (Pangdam) XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Asisten Teritorial (Aster) Kasdam XVIII/Kasuari, Kolonel Kav Susanto, dalam pembukaan acara Pelatihan Bela Negara bagi mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, Kamis (12/9/2019) di Aula Makodam XVIII/Kasuari, Arfai, Manokwari, Papua Barat.

Lebih lanjut Pangdam XVIII/Kasuari berharap, dengan keikutsertaan para mahasiswa dalam pelatihan bela negara ini, akan dapat memperoleh suatu pemahaman dan kesadaran tentang tanggung jawab bela negara, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Upaya bela negara tidak hanya menjadi tanggung jawab dan tugas TNI saja, melainkan juga menjadi tanggung jawab dan tugas seluruh komponen masyarakat, baik secara individu maupun kelompok atau organisasi, sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing,” ujar Pangdam.

Menurutnya, hal tersebut telah tercantum dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3), yang menyebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Juga dalam UUD Nomor 3 tahun 2002 pasal 9 ayat (1), yang menyebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara, yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.

“Pelatihan bela negara ini diharapkan dapat membentuk sikap perilaku yang disiplin, tegas, berkomitmen, jujur, adil, bijaksana, dan peduli antar sesama. Sekaligus juga membentuk jiwa kebersamaan, solidaritas, mental fisik yang tangguh, serta selalu menanamkan kecintaan kepada bangsa dan negara,” tegas Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau.

Lebih lanjut ditambahkan oleh Aster Kasdam XVIII/Kasuari, pemberian pelatihan pendidikan bela negara dan PBB tersebut, disesuaikan dengan kemampuan para insan perguruan tinggi. Hal ini dilakukan agar mudah dipahami dan dimengerti, untuk selanjutnya dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari para mahasiawa, baik di lingkungan kampus maupun di pergaulan sosial di tengah-tengah masyarakat.

“Dalam pemberian materi pelatihan pendidikan bela negara dan PBB kepada mahasiswa dan mahasiswi, tentunya disesuaikan dengan kemampuan daya pikir mereka. Ini dilakukan dengan pola mengajak untuk mengingat kembali nama-nama pahlawan nasional, menyanyikan lagu-lagu nasional, penanaman nilai-nilai saling menghormati, kesetiakawanan, sopan santun, dan giat belajar, sebagai bagian dalam upaya mengisi pembangunan negeri, serta pembekalan materi bela negara lainnya,” ungkap Kolonel Kav Susanto.

Sementara itu, Direktur Polbangtan Manokwari, Drh. Purwanta M. Kes. mengatakan, adanya kegiatan Pelatihan Bela Negara tersebut dirasakan sangat membantu pihak perguruan tinggi dalam memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan, serta memperluas wawasan pemikiran para mahasiswa.

“Dengan adanya kegiatan pendidikan atau pelatihan bela negara ini, TNI sangat membantu dalam membentuk mental serta perilaku mahasiswa, agar lebih cinta kepada negara dan peduli terhadap masyarakat,” ungkapnya.

“Untuk itu, saya sangat berterima kasih kepada prajurit Kodam XVIII/Kasuari, yang telah membantu kami dalam proses belajar mengajar Mahasiswa Polbangtan Manokwari,” sambung Drh. Purwanta M. Kes.

Pelatihan Bela Negara Mahasiswa Polbangtan Manokwari TA. 2019 akan berlangsung selama 3 hari, mulai hari ini (12/9/2019) hingga (14/9/2019) mendatang, diikuti oleh 85 orang (41 putra dan 44 putri)
mahasiswa dan mahasiswi Semester V Polbangtan. Adapun materi yang diberikan meliputi, Orasi Ilmiah Pangdam XVIII/Kasuaru tentang Wawasan Kebangsaan, Tataran Dasar Bela Negara, Empat Konsensus Dasar Kebangsaan, Kepemimpinan, Pengetahuan tentang Mitigasi Bencana, Pengetahuan UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Hanneg) dan Aplikasinya, Bahaya Radikalisme, Terorisme dan Separatisme, Pengetahuan Bahaya Narkoba, Proxy War, dan tentang Kerukunan Umat Beragama.

Dalam kegiatan ini melibatkan beberapa pejabat staf/satuan jajaran Kodam XVIII/Kasuari, seperti pejabat dari Staf Umum, Kesdam, Bintaldam, dan Kumdam sebagai pemateri.

Sumber :kasuari18-tniad.mil.id/Papua Barat –

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini