Mamuju(MetroSulbar.Com)-Sebelum mengakhiri tahun 2017, Bupati Mamuju H. Habsi Wahid melakukan refleksi atas capaian kinerjanya selama satu tahun. Ini disampaikan dihadapan para wartawan dalam konferensi pers yang berlangsung di ruang kerjanya pada Jumat sore
Terkait program prioritas pembangunan tahun 2017, di bidang infrastruktur Habsi menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur telah dijabarjan melalui program di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang mana pendekatannya yaitu untuk mempermudah akses dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
Terkait pembangunan dibidang ekonomi, ia mengatakan bahwa ekonomi kreatif yang tumbuh di desa, ternyata ada sebanyak 150 kelompok usaha yang dikembangkan menjadi satu industri rumah tangga.
Selanjutnya dari sisi pendidikan dan kesehatan. Bupati Mamuju menguraikan, telah melakukan gerakan tuntas wajib belajar 9 tahun yang dilaksanakan di 3 desa pilot project yaitu, desa dungkait, desa botteng dan desa bunde dalam rangka lebih meningkatkan sumber daya manusia.
“ini dilakukan dengan pendekatan merekrut anak-anak yang putus sekolah lalu dikembalikan bangku sekolah. Kita juga sudah punya sekolah unggulan tingkat SMP dimana anak2 yang berprestasi di tingkat SD itu kita rekrut di sekolah unggulan.” Paparnya.
Kemudian disisi kesehatan, target pemerintah daerah tahun 2017 ialah ingin membangun 6 zona puskesmas satelit, dimana satu puskesmas melayani 2 kecamatan. Ini telah ada di Kec. Bonehau, Tommo, Sampaga, Kalukku dan Tapalang.
“Sesungguhnya rencana pembangunan jangka menengah kita itu hingga lima tahun kedepan tapi kita bisa selesaikan dalam jangka dua tahun untuk pembangunan puskesmas satelit ini, ini kita percepat dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar masyarakat.” Sebut Habsi.
Pihaknya juga telah menyiapkan ambulance gratis. Termasuk layanan Public Safety Center (PSC) 119 yang sudah dilengkapi ada dua ambulance untuk memberikan pelayanan.
“layanan ini sekarang sudah jalan, masyarakat sudah mengetahui layanan itu. Tahun 2018 kita akan bangun gedungnya, akan kita sentralkan pelayanan kesehatan, damkar, dalmas dan penanggulangan becana, itu nanti akan jadi pusat pelayanan publik.” Katanya
Terkait pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN), tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Mamuju sudah melakukan berbagai kursus keterampilan dan telah mencoba menata pejabat dengan mutasi sesuai kompetensi dan pengalaman mereka, sehingga dinamisasi organisasi pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Pemkab Mamuju juga mencoba bekerjasama dengan Kodim 1418 Mamuju dalam rangka pembinaan mental dan sikap ASN agar dapat lebih disiplin dalam melaksanakan tugas. Tahun ini juga diberlakukan absen elektronik dan akan dimaksimalkan pada tahun 2018.
Sementara dalam rangka pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti yang dilakukan BPJS, Pemerintah Daerah sudah memberikan proteksi kepada masyarakat di Kabupaten Mamuju sekitar 80% dengan anggaran kurang lebih 20 milliyar.
“Kemudian juga telah kita berikan bantuan baik bersifat bantuan keagamaan, kemudian dengan pembangunan keimanan masyarakat dengan pembangunan taman pengajian Al-Quran, untuk lebih menyeimbangkan antara pembangunan fisik dan pembangunan spiritual.” Terangnya.
Setelah menjabarkan berbagai kegiatan program prioritas, Habsi juga menguraikan indikator makro capaian pembangunan tahun 2017 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) diantaranya terkait pertumbuhan ekonomi dari 8,92% kini meningkat menjadi 8,97%, angka kemiskinan dari angka 6,42% kini jadi 6,40%, sementara indeks pembangunan manusia dari angka 65,09% menjadi 65,85%, adapun angka harapan hidup dari 66,37% meningkat jadi 66,50%, rata-rata lama sekolah dari 6,91% jadi 7,1%, kemudian pengeluaran perkapita dari angka 8.673,79% menjadi 8.765,01%.
Menutup konferensi persnya, Habsi Wahid tak lupa mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut memakmurkan masjid dengan melaksanakan sholat subuh berjamaah sebagai salah satu program andalan yang telah digencarkan selama sebulan terakhir. (Ode)