METROSULBAR ONLINE (//MAMUJU//)>.-Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Guru Tidak Tetap (GTT) di Sulbar rasionalnya masi kurang sekitar dua ribu Guru. Hal itu diungkapkan oleh Sekprov Sulbar, Muhammad Idris usai menghadiri peresmian Gedung Kantor BPOM Mamuju, Rabu (11/3/2020).
“Dari data kita di Dapodik itu sudah ketahuan bahwa kita kekurangan dua ribuan guru kalau rasionalnya. Tapi kalau semua GTT itu layak untuk mengajar, nah itu yang saya tidak suka. Makanya kita lakukanlah yang kita sebut dengan tes kompetensi. Tujuannya itu untuk memetakan dulu siapa di antara mereka yang harus di upgrede dan siapa yang sudah oke,” kata Idris
Jadi kata Idris, dari jumlah yang ada itu memang akhirnya ketahuan, bahwa masi ada kurang lebih 800 sampai 1000 memang layak, selebihnya harus di upgrede. Inilah yang perlu didiskusikan.
“Nah untuk mengupgrede itu butuh biaya yang tidak sedikit. Dan kalau kita sudah bicara biaya harus ada persetujuan kesepakatan dengan anggota dewan karena itu keputusan politik terkait dengan anggaran,” ungkap Idris.
Sekprov mengaku, pihaknya akan mendiskusikannya dengan Pansus GTT di DPRD Sulbar.
“Harus kita diskusi jadi temuan-temuan pansus dengan apa yang saat ini di persiapkan oleh eksekutif itu harus di pertemukan. Karena kalau kita mau memecahkan masalah tidak cukup hanya satu arah, harus dua arah untuk mengetahui evidencenya itu di mana, permasalahan utamanya di mana,” jelas Idris.
Selain itu Sekprov juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat ini SK GTT akan di tandatangani oleh Gubernur, namun menuggu validasi data dari hasil upgrede kompetensi.
(*)