METROSULBAR ( MAMASA)-Kurang lebih 12 tahun 5 bulan sebagai orang nomor (1 ) Satu dikabupaten mamasa mempunyai  Kesan dan Pesan tersendiri bagi Ramlan Badawi.

Sejumlah Jurnalis yang bertugas dikabupaten mamasa menemui mantan Bupati Mamasa ,Haji Ramlan Badawi,  dikediamannya di perumahan Pemda Mamasa ditinggali anak kandungnya “Nurendang Ramlan” tepatnya dihari berahirnya masa jabatan selaku nahkoda daerah kabupaten Mamasa,Senin 18/9/23.

Ramlan Badawi kepada jurnalis menuturkan kesan dan pesan selama ia memimpin  di kabupaten  Mamasa.

“Tidak terasa oleh waktu, saya di Mamasa kurang lebih 21 tahun” Tutur Ramlan.

Disebutkan,6 tahun lamanya ia menjabat sebagai kepala kantor dan dinas.15 tahun menduduki jabatan politik .

Yakni, 2,5 tahun menjabat sebagai wakil Bupati Mamasa dan 12,5 tahun menjabat sebagai Bupati Mamasa” Unkap Ramlah.

“Jadi suka dukanya di kabupaten Mamasa saya yang paling tahu, dan saya yang paling merasakan” sebut Ramlan dengan penuh haru.

Olehnya itu lanjut Ramlan, melihat kondisi Mamasa yang letak geografisnya sangat sulit, maka di lakukan banyak pemekaran Desa,Kelurahan dan Kecamatan.

“Dulu kita bangkitkan pola pemekaran akhirnya terbentuklah 168 desa,13 kelurahan,17 kecamatan, yang bertujuan untuk mendekatkan pelayanan demi kesejahteraan masyarakat” Ucapnya.

Lebih lanjut menyebut kan masuk dalam periode kedua selaku Bupati Mamasa banyak terjadi masalah yang membuat tidak maksimalnya pembangunan.

” Ahirnya dalam proses perjalanan, saya masuk diperiode kedua dan disinilah tidak maksimalnya visi-misi program Bupati dan wakil Bupati.

Diakibatkan pada tahun pertama terjadi gempa luarbiasa, tahun kedua terjadi covid 19″ Ungkapnya.

Lebih jauh beliau menyampaikan, bahwa tahun terahir ini terjadi inflasi yang mengakibatkan sulitnya ekonomi keuangan,dan terjadinya regulasi keuangan yang berubah, dimana transferan tiap bulan menjadi tiga kali dalam setahun yang sangat terasa” jelasnya.

Kendati pun demikian, Ramlan menegaskan pembayaran tetap dilakukan , namun tertunda.

Hal ini yang membuat masyarakat tidak memahami kondisi Pemerintahan.

Olehnya itu,harapan pertama selaku mantan Bupati Mamasa untuk mendukung Pejabat Bupati(PJ) yang ada dengan menjaga kebersamaan ,jaga kekompakan, jaga keamanan daerah.

Karena menurutnya, daerah kita ini rawan sekali jika ada yang memancing situasi tentang kerawanan keamanan.

Ia mencontohkan komplik yang terjadi di wilayah 3 kabupaten Mamasa kalah itu.

“Mambi 7 tahun komplik apa yang terjadi, semua jadi kota mati hingga menjadi daerah yang kacau balau.

Akibat itulah yang kita rasakan,banyaknya berbagai pananggulangan hingga terjadi banyaknya devisit anggaran sampai sekarang ” bebernya.

Sehingga pesan yang paling utama ialah jaga keamanan diatas segala- galanya.

Hal yang kedua disebutkan, bahwa daerah kabupaten Mamasa sumber daya manusianya yang masih lemah.

” Kabupaten Mamasa SDMnya masih lemah,sebab kalau ada pembicaraan yang positif dan negarif yang di kerumuni orang yang negatif , itu yang menandakan bahwa sumber daya kita masih lemah” tambahnya lagi.

Sehingga ketua DPW PAN Sulbar ini berharap kedepan dibangun kebersamaan ,meningkatkan SDM ,dan mengajak masyarakat untuk berpikir secara positif.

Kepada media sebagai Mitra Pemerintah  Haji Ramlan berencana mencalonkan diri sebagai bakal calon DPR RI dapil Sulbar pada pileg 2024 mendatang mohon doanya saja ,agar tujuan mulia ini terwujud

” Jadi saya kedepan dari sisa sisa umur yang ada,dalam menghadapi tahun politik ,saya akan berencana untuk mencalonkan diri jadi DPR RI,lewat partai Amanat Nasional” Pungkasnya.

Yang bertujuan adalah, pertama mencari anggaran dipusat, supaya bisa mempasilitasi bupati untuk mencari anggaran di pusat demi daerah kabupaten Mamasa” tutup Ramlan.

(wan/ Metrosulbar / Mamasa).

Editor= Ode/ Redaksi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini