.
SULTENG(METROSULBAR.COM)-ini Cerita salah Satu Jemaah mesjid yang Selamat Pada Saat Gempa dan Tsunami yang melululantakan Kota Palu Termasuk Daerah Sigi Sulteng “Dari semua jama’ah yang Ikut Sholat magrib,sebelum terjadi Gempa Dan Tsunami DiPalu (Sigi)Sulawesi Tengah, di dalam Masjid itu hanya kami termasuk anak yang masih berusia 2 tahun dan kakak saya yang selamat dari maut.
Yang 9 orang lainnya semuanya meninggal, termasuk anak sulung saya,” ujarnya dengan mimik sedih.
Masjid Bulubete rata dengan tanah,tinggal Menara Mesjid Yang Kelihatan akibat guncangan gempa dan Tsunami pada hari Jumat sore menjelang Sholat Megrib Saat itu.
Saat guncangan terjadi, mereka yang berada di dalam Masjid berusaha untuk lari keluar termasuk diri Saya dan anak Disamping Saya.
Namun terlambat,Kubah Masjid dan seluruh badan bangunan yang berukuran 23×23 meter persegi itu ambruk dan Menimpa Jamaah yang ada Dalam Mesjid,sehingga Badan Bangunan Mesjid ambruk ke tanah dan menimpa kami semua.Subhanallah Teriak Jemaah ,Ya Allah Tolong Kami.
Dalam kondisi yang tidak berdaya itu, Umar hanya bisa pasrah. muncul dalam pikirannya tak akan selamat dari timbunan bangunan besar itu. Namun Allah Maha kuasa masih menyelamatkan nyawa dan keluarga Kami dari tragedi maut tersebut.
“Saat itu saya kumpulkan sisa kekuatan untuk teriak minta tolong, dan ternyata ada yang mendengar. Mereka warga datang menolong menggali saya yang tertimbun bangunan sekitar 2 jam didalam Reruntuhan Bangunan Mesjid” tuturnya.
“Gazalim” kakak Kandung Kades Umar, juga adalah salah satu dari jama’ah sholat magrib yang selamat saat bangunan ambruk, ia berhasil keluar dari reruntuhan. Dalam benaknya, adik kandung dan ponakannya sudah tak selamat lagi.
“Saya sudah tidak menyangka Kades dan ponakanku selamat. Saya yang selamat keluar dari reruntuhan itu teriak dan berlari sekencang-kencangnya menyampaikan ke warga bahwa kades ada dalam reruntuhan itu,” terangnya.
“Mendengar suara kades minta tolong, kami dan warga lainnya langsung menolong beliau dari dalam bangunan yang sudah rata dengan tanah itu. Kami baru bisa mengevakuasi setelah jam 8 malam,” tambah Sekdes yang juga ikut dalam perbincangan kami.
Pantauan wartawan, Minggu (7/10/2018)kemarin, Alim bocah yang belum tau apa-apa ini tak mengalami cedera ataupun luka gores ditubuhnya. Sementara kembarnya mengalami patah tulang.
Sumber (Ardi Sigi Sulteng)