Desa Salutahongang Dan Bambangan Menggelar Pesta Adat Saat Selesai Panen Padi Ladang

0
412

Metrosulbar ( Majene)Berbicara tentang tradisi disetiap daerah tentunya mempunyai perbedaan dari sisi aspek kehidupan pada setiap daerah yang kala pentingnya sesuai dengan perkembangan dan adat istiada pada setiap daerah yang sangat berbeda beda.
Namun dibalik semua itu terjadi beberapa persamaan yang mungkin saja berbeda dalam pelaksanaan setiap tradisi tersebut termasuk (poparungang) terkhusus di desa Salutahongang dan desa bambangan.


Dimana dilaksanakan nya salah satu tradisi pesta panen setiap tahunnya pada saat melaksanakan kegiatan panen padi diladang.
Didalam kegiatan ada sebuah tempat tersebut ( parung) yang dipercayaa sebagai tempat kegiatan pesta adat yang secara turun temurung dilaksanakan.
Warga didesa Salutabongang berhak diatas parung adalah yang dianggap layak serta mampu untuk bertindak sebagai pemimpin dalam kegiatan tersebut.
Tokoh adat yang dipercayakan untuk melanjutkan poparungan sebagai Sando ARMAN Adalah pemimpin dalam pelaksanaan poparungan sebagai Sando Arman,merupakan pemimpin dalam pelaksanaan poparungan tersebut,dan merupakan adat( kapattanganna assala uppa) dari setiap dusun saling menghargai antara Tomatua Sando So,bo Sara,jadi untuk Sando Arman dan Sassibalinna Sahi,tommatua rahimmung.
So,bo rusli dan sara,mahmud.
Kegiatan ini selalu digelar setiap tahunnya oleh masyarakat Desa Salutahongan pada saat masyarakat petani melakukan panen padi .
Masyarakat petani kedua desa tersebut yakni Salutahongan dan bambangan berharap agar dapat bekerja dan kesehatan setiap saat baik sehingga dapat melaksanaka kegiatan adat pesta panen setiap tahunnya sehingga pelaksanaan pesta panen dapat di laksanakan setiap tahunnya seperti melemparkan sebuah telur ayam kedepan parung tersebut akan pecah dan menandakan bahwa pelaksanaan kegiatan tradisi itu berjalan kancar dan sesuai keinginan warga adapun telur yang tidak pecah itu menandakan bahwa pelaksanaan kegiatan tradisi itu berjalan lancar dan sesuai keinginan warga adapun telur yang tidak pecah akan pecah dan menandakan bahwa pelaksanaan kegiatan tradisi itu berjalan lancar sesuai keinginan warga.Adapun telur yang tidak pecah walaupun tersentuh tanah dapat di ambil kembali dan meminum air telur tersebut insyah allah tidak mudah terkena penyakit dalam setahun yang akan datang,itulah gambaran pengalaman sejak dahulu kala Ungkap kades Salutahongan pada saat mengsaksikan kegiatan poparungan tersebut.

kegiatan tradisi di desa Salutahongan kec.malunda kab majene sulbar
berbicara mengenai tradisi di setiap sisi daera tentunya memiliki perbedaan-perbedaan dari segala segi kehidupan dan peradaban masing-masing namun dibalik semua itu derdapat beberapa kesamaan yg mungkin saja terlihat berbeda dalam pelaksanaan tradisi tersebut termasuk (poparungang) terkhusus di disa Salutahongan dimana merupakan salah satu tampat dilaksanakannya sebuah tradisi pasta panen setiap tahunnya setelah beberapa hari usai melakukan panen padi ladang didalam kegiatan ini ada sebuah tempat yang disebut parung dipercaya untuk hususkan di tempati melaksanakan adat istiadat dan membawa hasil panennya untuk sesaji ke tempat tersebut warga di desa Salutahongan ini dan yang berhak berada di atas parung ini adalah para tetua kita yang ada di desa Salutahongan ini yang disangkap layak serta mampu untuk bertindak sebagai pemimpin dalam kegiatan tersebut untuk yang di percayakan melanjutkan poparungan iyaitu SANDO arman dalam memimpin dalam pelaksanaan poparungan tersebut dan merupakan (kapattanganna assala uppa,) dari tiap-tiap dusun masing-masing mempunyai iyaitu TOMATUA SANDO SO’BO DAN SARA, jadi untuk sando arman dan sassibalinna sahi, tomatua rahimung so’bo Rusli sara, mahmud kegiatan ini selalu dilakukan oleh masyarakat desa Salutahongan di setiap tahannya sebagai pengangan kata-kata (ada, tuho) kegiatan tersebut juga harus di lakukan sekali dalam setahun setiap setelah Panen padi ladang kegiatan tradisi atau pesta panen ini dihari oleh kepala desa Salutahongan RAMLI S, PDI dan seluruh masyarakatnya dan sebagian masyarak desa Bambangan turut hadir menyaksikan pelaksanaan kegiatan tradisi tersebut parung tempat yang di sakralkan pada kegiatan tersebut tidak menganal akan kondisi cuaca bagaimanapunjuga selama kegiatan berlansung panas dan hujan bukanlan bukanlah menjadi halangan dalam kegiatan ini sebab menurut tetua yang dulu-dulu dari turun temurung parung tidak bisa tikasi atap adapun dan menurut salah satu pemangku adat di Salutahongan MAHMUD sebagai pemimpin dalam kegiatan tersebut yaitu tomatua sando so’bo sara, beserta teman-teman yang terkait dalam tiap-tiap dusun sambil berdoa pada yang maha kuasa dengan harapan agar seluruh warga salutahonga selalu di berikan kesehatan dan kekuatan dalam bertani semoga hasil tani di masa yang akan datang bisa semakin bertambah banyak menurut mahmud selaku tetua adat di desa Salutahongan didalam kegiatan intih ada beberapa hal yang harus di lakukan termasuk mappaoro kambu mandoda mapparare makkoko, dan melemparkan sebuah telur ayam kedepan parung tersebut dan telur tidak pecah dan menandakan pelaksanaan Kegiatan tradisi tersebut berjalan sesuai keinginan warga dan menurut tetua yang dulu-dulu siapa saja yang dapat mengambil telur dan meminum airnya insyaallah tidak mudah terkena penyakit dalam setahun yang akan datang.

( Misranuddin/ Metrosulbar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini