Metrosulbar.com — Jakarta — “Kami sepakati, bahwasanya seberapa besar apapun sebuah ideologi itu di pertaruhkan, kemanusiaan adalah hal yang sangat mendasar dalam menentukan arah dan tujuan akhir daripada ideologi itu
dipertahankan. Sebab, karena, dari dan untuk kemanusiaan lah Pancasila itu ada, sebagai kekuatan pemersatu negara republik Indonesia yang multikultural.” tutur Petrodes M. Mega Setiawan Keliduan S.Sos sebagai juru bicara Aliansi Peduli Papua Penuh Damai di sela-sela acara makan Papeda untuk Perdamaian Dunia di Kawasan Batu Ceper Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu, (21/09/2019).

Petrodes menekankan, bahwasanya sebenarnya persoalan mendasar yang memicu terjadinya ricuh di Tanah Papua sebagai dampak dari kasus Rasisme dan Demo Anarkis yang terjadi beberapa waktu lalu di Jawa Timur serta di beberapa daerah lainnya yang mengakibatkan korban materiil dan korban jiwa itu sesungguhnya disebabkan oleh karena rendahnya kesadaran kita bersama, Baik itu Pemerintah, Aparat Keamanan dan juga rakyat Indonesia, tentang betapa pentingnya
hal-hal kemanusiaan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

“Persoalan ini sebenarnya sederhana, hanya saja sangat cepat diolah oleh kelompok kepentingan menjadi sebuah bahan konsumsi oleh warganet sehingga meledaknya aksi di beberapa titik di Provinsi Papua, Papua Barat, Makassar, dan beberapa daerah lainnya yang ada di Indonesia dengan isu yang komplikatif dan sarat kepentingan. Padahal sebenarnya jika diteliti dengan baik, kejadian tersebut murni adalah kejadian yang mengarah ke persoalan kemanusiaan. Bukan persoalan lainnya termasuk pula persoalan ideologi.” lanjut Petrodes, yang adalah mantan Pimpinan Mahasiswa Universitas Cenderawasih Papua itu.

Sementara di ruang yang sama, Ketua Aliansi PAPEDA, Yulianus Dwaa memberikan ketegasan bahwa berbicara tentang persoalan ideologi dan semangat keindonesiaan, sesungguhnya kemenangan mutlak Jokowi – Amin pada Pilpres kemaren di Papua yang mana mencapai angka 93% itu adalah bukti nyata bahwa rasa nasionalisme rakyat papua kepada indonesia telah tuntas dan tak perlu diragukan lagi.

“Ini catatan sejarah, rakyat papua yang
dikenal dengan pergerakan papua merdeka-nya bisa berbalik arah mendukung Jokowi untuk memimpin satu kali lagi sebagai Presiden Republik Indonesia. Hal ini pertanda bahwa Jokowi telah berhasil mengambil hati rakyat papua di periode yang lalu dan ini bukanlah hal yang kebetulan…!” tegas Yulianus Dwaa.

“Hal tersebut diatas itulah yang membuat kami sangat menyesal, mengapa hubungan yang sudah romantis antara Jokowi dan rakyat papua ini dengan mudah di rusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Oknum-oknum yang bersembunyi di balik ketiak rakyat menyuarakan keadilan untuk membungkus kepentingan politik kotor mereka.” sambung Yulianus.

“Melihat dinamika kekinian di Papua, kami yang tergabung dalam Aliansi Peduli Papua Penuh Damai (PAPEDA), bertepatan dengan moment hari Perdamaian Sedunia ini, Kami mengajak segenap komponen anak Bangsa Indonesia, terlebih khusus Anak Papua. Mari bersama kita jaga Tanah Papua agar tetap menjadi Tanah yang Damai guna masa depan yang lebih baik lagi. Mari kita hindari hal-hal yang dapat merugikan orang lain dan diri sendiri. Terlebih khusus masa depan anak cucu kita, mari bersama kita bangun Papua yang lebih maju dari hari ini dan hari kemaren.
Kami juga mendoakan Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Panglima TNI dan Bapak Kapolri agar dapat dengan bijak dan arif, dalam menyelesaikan persoalan di Papua. Hindari Kekerasan dan kontak senjata, serta tetap menaruh persoalan kemanusiaan lebih tinggi diatas segalanya.” harap Yulianus.

Aliansi Peduli Papua penuh damai adalah wadah pergerakan aktifis-aktifis muda Papua yang peduli tentang persoalan kemanusiaan. Wadah ini dibentuk di jakarta berdasarkan inisiatif bersama pasca aksi demo anarkis di Jayapura yang mana pada saat itu hampir mengarah kepada konflik horinsontal antara orang papua dan non papua.

Berikut nama-nama personil Aliansi Papeda yang diliput saat sedang bersama-sama pada acara makan PAPEDA Perdamaian:

1. Yulianus Dwaa (Tokoh pemuda asal Tabi) yang dipercayakan sebagai Ketua Aliansi.
2. Fransiskus Magai ( Aktivis Pemuda Mee-Pago) yang di percayakan sebagai Sekjen Aliansi.
3. Yotam Senis (Tokoh Pemuda Papua Barat)
4. Maulana Muhammad (Tokoh Pemuda Nusantara yang juga adalah mantan ketua BEM USTJ)
5. Petrodes M. Mega S. Keliduan (Antropolog muda Papua yang juga adalah mantan ketua MPM Uncen Jayapura)
6. Budi Prodjonegoro Yokhu (Tokoh Pemuda asal Tabi)
7. Odhy Demetouw (Ketua Komunitas Masyarakat Papua-Jakarta).

Penulis :Fri/Metrosulbar/Jakarta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini